search

Monday, March 24, 2008

Selingkuh itu Indah

Bohong banget, pren. Aku percaya dan salut ama tema lagu BAND MERPATI yang memilih judul TAK SELAMANYA SELINGKUH ITU INDAH.

Sumpah, pren. Jangan coba selingkuh dari pasangan kamu kalo pengin hidupmu aman, tenteram, adil, makmur, aman, sejahtera dan sentosa. Walah, kok kaya materi kuliah PANCASILA ya.

Ya gitu deh, pokoke jauhkan hambaMU ini dari pikiran aneh, jahat dan busuk pengin merasakan rumput tetangga jika kamu sudah punya rumput. Tips ini khususnya berlaku buat sobat-sobat semua yang berprofesi jadi TUKANG KEBUN dan PENJUAL TANAMAN HIAS. Hehehe.

Tapi apabila kalian sudah merasakan dan menikmati api selingkuh, segera bertobat dan kembali ke jalan yang lurus (jangan belak belok, serong kanan serong kiri). Kasihan pasangan anda yang (mungkin) begitu percaya pada kesetiaan anda. Atau kalau memang anda sudah bosan, muak, merasa mual pengin muntah pada pasangan anda, percayalah, segera minum obat atau kerokan karena mungkin saja anda masuk angin dan mengidap gejala influenza. Kalau makin parah segeralah ke dokter hewan, siapa tahu syaraf anda terjepit. Lho?

Pokoke, SETIA PADA PASANGAN ANDA jangan coba selingkuh.
Ok?

Nulis Puisi, Cerpen atau Artikel

Nulis apa hari ini? Makan siapa hari ini? Bercinta dengan siapa hari ini?
Hehehe, ga nyambung ya.

Aku sih pengin merubah format dan tampilan blog ini, biar ga bosen. Kalau konsep mungkin tetap dipertahankan yaitu tempat curhat dan kumpulan ekspresi diri. Blog ini HARUS MENJADI DIARY ONLINE yang bisa diakses bebas oleh semua umat tanpa pandang bulu kaki, bulu ulat apalagi bulu ketek.

Aku beberapa ABAD ini sering merenung dan melamun. Kemana arah BLOG ini? Jurusan dalam kota atau luar kota? Terus naik apa? Mending pakai bus umum aja, soale tiket pesawat jadi ga EKONOMIS lage sejak ADAM AIR wajib gulung tikar, bantal dan guling. (eh, tiket kalian sudah ditukar belum? Buruan, jangan sampai kalian rugi bandar).

Gicu pren! Ada usul ga? Aku pusing, mumet dan sedikit mencret karena kebanyakan cabai/sambal waktu order gado-gado dan soto ayam di kantin sebelah kantor (ga nyambung? Biarin aja. Ga kenal. Ga keennnaaaaaall.)

Tuesday, March 11, 2008

Bangsa Kurawa

Kemana perginya Puntadewa?
Kemana perginya Bathara Kresna?
Kemana perginya Kaki Semar?

Kita sudah buta dan lupa diri
Negeri ini adalah Astina Diraja
Amartapura hanya cerita lalu
Dongeng nenek pengantar tidur

Hukum adalah Duryudono
Politik adalah Patih Sengkuni
Penguasa adalah Togog Mbilung yang bingung

Apa lagi yang kita harapkan?
Sang Dalang berhak menggelar layar permainan
Dan Nayaga tetap setia dalam gending jaman

Tangerang, 13/03/2008

Romeo Gila dari Negeri Gila

Romeo tidak pernah mati!
Siapa yang gila kala aku gila?
Mereka hanya pengecut yang sembunyi dariku
Mereka lari ke ketiak ibunya

Aku masih gila mengharapkanmu
Romeo?
Itu basa basimu kala terjebak
Pantun dan puisi hanya caraku menghayati peranku
Dan kita mandi air kembang tujuh rupa
Dalam beku hidup di negeri gila

Disini orang panen kata makian
Disini orang berteman sumpah serapah
Aku masih terlena janjimu

Tangerang, 13/03/2008

Lelaki Tua Pencari Rumput

Mungkin, disana banyak rumput nan hijau
Keranjang ini harus terisi penuh
Kambingku harus tetap kenyang
Agar cepat besar dan gemuk

Mungkin, ini pilihan hidupku
Kala tenaga tak kuat lagi mencangkul sawah
Kala tubuh ini tak bisa lagi menahan terik sang bathara
Keluargaku harus sanggup bertahan
Menahan gempuran harga pokok yang gila

Di rumah, kambingku jadi harapanku
Banyak atau sedikit hanya hitungan angka
Yang pasti, Gusti Agung masih sisakan nafas
Kami tetap sujud dan percaya

Mungkin, di sana rumput tetap hijau
Agar aku bisa memanen sebagian

Tangerang, 12/03/2008

Monday, March 10, 2008

Surat untuk Sahabat

Apakah masih kau baca suratku?
Berkali ku tulis untukmu yang kini berkuasa
Berkali ku beranikan diri untuk tetap mencintaimu
Walau kau sering kecewakanku

Sahabat, apakah kau ingat jaman susah kita?
Berapa kali kita dihinakan?
Siapa musuh yang ingin kita bunuh?
Hahaha, selalu saja kau jadi si pahlawan

Sahabat, mulutmu adalah harimaumu
Hati-hatilah kau menjaganya
Janganlah kau malu mengucap kata maaf
Karena aku mencoba tetap disampingmu

Tangerang, 11/03/2008

Katak Dalam Tempurung

Buka mata buka telinga
Hidup bukan semata kalah dan menang
Cinta bukan hanya kaya dan miskin
Perjuangan harus meresap dalam nadi
Kita bergandeng berpelukan bertatap mesra

Lihat, rasakan dan renungkan
Selalu ada goda bila ingin berdaya
Dunia masih tampak indah

Tangerang, 11/03/2008

Sajak Ranjang Pengantin

Akhirnya aku mendapatkanmu, bunga kecilku
Rindu yang lama harus tumpas malam ini
Cinta yang gila harus lunas terbalas
Mari kita dayung biduk berjuta rasa

Ranjang ini adalah dunia kita
Hiasan dan wangi adalah jiwa kita
Oh, terbukalah tabu nasehat tetua
Haru biru dalam gelombang perang
Janganlah kau risau, bunga kecilku

Esok matahari pasti berbeda
Panggilan kita pasti lebih bermakna
Dan nanti, ada tunas yang mesti dijaga

Tangerang, 11/03/2008