tersedulah untuk menepis sesal
teriaklah untuk redakan gundah
marahlah untuk lampiaskan dendam
kita bukan pendosa tak termaaf
nasi telah menjadi bubur
darah pertama telah tertumpah
ranjang pengantin digelar tanpa penghulu
kita bersama teguk madu gairah
berpacu dalam nafas yang menderu
ah ... begitu cepat waktu berlalu
kita dalam panas nan menggeliat
mengguncang batin dunia lahir
kenapa risau jika kita tidak mabok?
sebab dan akibat adalah buah perbuatan
bagiku ...
kau adalah bunga yang terakhir
tangerang
No comments:
Post a Comment