apakah mata besarmu masih bersinar?
apakah senyum mungilmu masih terpancar?
apakah hati sepimu masih tersamar?
Tangerang, 23022008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
skip to main |
skip to sidebar
Followers
Posts
Blog Archive
-
▼
2008
(406)
-
▼
February
(35)
- Puisi Cinta dan Setangkai Bunga
- Senja di Batas Kota
- Ternyata, Maut itu dekat
- pencuri hati
- Apakah kau sering mengingatku?
- Negeri Dongeng
- Kata Kunci untuk Blog Sastra
- Segelas Arak Cinta dan Sepotong Roti Rindu
- Pulang
- Sendiri di Batas Malam
- Biar aku memeluk dan menciummu
- KENTUT 012
- A Wedding Is a Party
- Flowers Are a Sign of Love and Beauty
- Waktu yang hilang
- Hold My Hand and I'm Yours
- Perjalanan
- KENTUT 011
- KENTUT 010
- KENTUT 009
- KENTUT 008
- KENTUT 007
- KENTUT 006
- KENTUT 005
- KENTUT 004
- KENTUT 003
- KENTUT 002
- KENTUT 001
- MATI, SEPI, SENDIRI
- JIKA ADAM TAK MEMETIK BUAH TERLARANG
- JANGAN LAGI ADA DUKA
- PESAN TERAKHIR
- DOA PRAJURIT TUA
- PAHLAWAN
- YANG MATI BIARLAH MATI
-
▼
February
(35)
.
No comments:
Post a Comment