search

Thursday, December 18, 2008

Mahalnya Jadi Politikus

--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Agus Hamonangan"
<agushamonangan@...> wrote:

JAKARTA, KAMIS - Kata orang, untuk menjadi politikus di Indonesia,
memerlukan biaya yang cukup besar, dari politikus tingkat kabupaten
hingga nasional. Mengapa jadi politikus bisa semahal itu?

Sekjen Transparency International (TI) Indonesia, Rizal Malik,
mengatakan salah satu penyebab dari mahalnya 'modal' menjadi politikus
adalah budaya instan. Calon politikus cenderung tak mau berjuang dari
posisi paling bawah.

"Maunya langsung di atas. Padahal, dia belum memiliki integritas dan
ketenaran. Dia belum dikenal masyarakat. Untuk dikenal masyarakat itu,
mereka membayar orang untuk mendukung, konsultan politik, dan membayar
iklan di media massa. Ini membuktikan calon politikus kita tidak
berakar, tidak berjuang dari bawah," jelas Rizal saat ditemui dalam
peringatan Hari Antikorupsi dan HUT TI Indonesia ke-8 di Jakarta,
Kamis (18/12).

Ini, lanjutnya, akan berujung pada tindak pidana korupsi. Mahalnya
biaya menjadi politikus, membuat seseorang mencari suntikan dana dari
investor.

"Akhirnya, jika berhasil menjadi pemangku jabatan di ranah politik,
dia akan berusaha untuk balik modal, mengembalikan ke investor. Ini
berpotensi besar terjadi tindak pidana korupsi," jelasnya.

BOB

http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/18/2150271/
mahalnya.jadi.politikus.

--- End forwarded message ---

No comments: